Marmer ditemukan di daerah yang berupa perbukitan/pergunungan. Endapan mamer yang dikelilingi oleh pegunungan batu gamping (kapur) karena proses metamorfose yang tidak sama rata. Bahan galian ini berwarna putih hingga abu-abu, namun dapat pula berwarna lain tergantung pada mineral pengaturnya. (Poles Marmer)
Batu marmer umumnya akan berwarna putih pekat/kekuningan dengan serat saraf yang terbentuk secara alami, seperti halnya saraf yang ada pada batang pohon, sarat ini memberikan ciri khas dari batu marmer, dan memberikan kesan keaslian dan alamiah.
Di daerah Tulungangung marmer yang ditemukan adalah jenis marmer yang berwarna kekuningan dan marmer yang berwarna kemerahan. Perbedaan warna pada batu marmer ini disebabkan oleh jenis mineral lain yang mengendap bersamanya. Warna merah tembaga pada marmer Tulungagung disebabkan oleh pengisian rongga dengan asosiasi urat kuarsa dan kalsit oleh Mangan (Mn) yang termineralisasi.
Batu marmer adalah salah satu hasil bumi unggulan yang terkenal dari desa Besole, Kabupaten Tulungagung. Berbagai macam hasil kerajinan dari batu marmer ini sudah merambah pasar baik dalam maupun mancanegara. (Teraso)